Pertimbangkan Pendidikan Informal, Agus Gondrong Belum Sepakati Sekolah Lima Hari
By Admin
nusakini.com, – Bupati Temanggung Agus Setyawan menyatakan, sejauh ini dirinya belum menyetujui penerapan kebijakan 5 (lima) hari sekolah bagi tingkat PAUD, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk tahun ajaran baru 2025/2026.
Orang nomor satu di Temanggung ini bersikukuh, agar sistem belajar mengajar di daerahnya masih memberlakukan lama sekolah selama 6 (enam) hari dalam sepekan.
“Saya masih belum menyetujui penerapan sistem lima hari sekolah formal di Kabupaten Temanggung,” ungkapnya di sela-sela acara Haflah At-Tasyakur Lil Ikhtitam Madrasah Diniyah dan Tahfidzul Qur’an (MTDQ) An-Nur Kelurahan Kertosari, Temanggung, pada Minggu (13/7/2025) siang.
Dirinya berpendapat, sistem lima hari sekolah berpotensi mengurangi jam pendidikan informal siswa. Seperti Tempat Pendidikan Alquran (TPQ), maupun Madrasah Diniyah.
Apabila sistem sekolah lima hari diberlakukan, maka siswa-siswi akan mengenyam jam belajar lebih lama dari biasanya. Padahal, tak sedikit dari mereka yang harus belajar mengaji di sore harinya.
“Para guru saya minta bersabar. Tidak bisa disamakan dengan para ASN lain yang bekerja selama lima hari sepekan. Kita juga harus melindungi hak anak-anak kita. Salah satunya dengan memberi waktu mereka untuk belajar memperdalam ilmu agama dalam rangka menata akhlak,” pintanya.
Lebih jauh, dirinya ingin agar terjadi keseimbangan antara pendidikan formal dan informal, salah satunya yang terkait keagamaan.
Terlebih, menghadapi era kemajuan teknologi seperti saat ini, dunia seakan tanpa batas. Maka dari itu, memperdalam agama menjadi sebuah hal penting untuk dilakukan, karena dapat menjadi benteng akhlak, serta perilaku seseorang.
“Mendalami ilmu agama juga bisa memberi kita batasan dalam berperilaku. Agama itu untuk menjaga diri agar bisa memilah, serta memilih mana yang benar dan mana yang tidak. Tujuannya agar terjadi keharmonisan dalam kehidupan bersosial masyarakat,” bebernya.
Agus juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar dapat bergandengan tangan untuk bersama-sama membangun sumber daya manusia berkualitas di masing-masing lingkungan, demi Kabupaten Temanggung yang lebih baik ke depan.
“Modal utama adalah saling menghormati saling menghargai,” pungkasnya. (*)